Beragam Gangguan Pencernaan Yang Umum Terjadi


Gangguan pencernaan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Namun, kondisi kesehatan ini biasanya memiliki gejala yang serupa, sehingga sulit untuk diidentifikasi. Mengetahui berbagai gangguan pencernaan umum dapat membantu Anda mengidentifikasi kondisinya.

Gangguan pencernaan bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari infeksi, penggunaan narkoba hingga faktor genetik. Lalu apa saja gangguan pencernaan yang paling umum di Indonesia?

Jenis Umum Gangguan Pencernaan

Beberapa penyakit pencernaan yang cukup umum di Indonesia adalah:

Diare

Diare adalah suatu kondisi di mana frekuensi buang air besar (BAB) meningkat, disertai dengan tinja yang encer. Gejala lain termasuk kram perut, kembung, mual, dan adanya darah dalam tinja. Penyebab gangguan pencernaan sangat beragam. Dari konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat-obatan (seperti antibiotik), hingga prosedur medis (seperti operasi pada area perut).

Maag

Sakit maag adalah kondisi tidak nyaman di perut, seperti rasa sakit atau rasa perih. Gejala sakit maag umumnya ringan dan terjadi saat Anda mengonsumsi makanan dan minuman tertentu, atau saat Anda kenyang atau makan terlalu larut. Sebagian besar kasus maag dapat disembuhkan tanpa bantuan dokter. Misalnya dengan memperbaiki nutrisi dan menghindari pemicunya. Namun, jika gejala maag tidak kunjung hilang, tidak mengganggu rutinitas, atau sering kambuh, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Sembelit

Sembelit adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan tinja yang keras kurang dari tiga kali dalam seminggu. Gangguan gastrointestinal, juga dikenal sebagai sembelit, dapat terjadi karena berbagai alasan.

GERD (Penyakit Refluks Gastroesofageal)

GERD adalah refluks asam dari lambung ke kerongkongan (tenggorokan). Gangguan pencernaan terjadi karena katup antara kerongkongan dan lambung tidak dapat menutup (longgar) dengan baik. GERD dapat menyebabkan asam lambung mengiritasi kerongkongan. Ketika GERD kembali, pasien mungkin mengalami sensasi terbakar di dada (mulas), nyeri dada, mual, muntah, kesulitan menelan, suara serak, dan batuk.

Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi di mana sistem pencernaan tidak mampu mencerna jenis gula dalam susu (laktosa). Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi prematur, mereka yang menderita penyakit usus kecil. Jika Anda tidak toleran laktosa dan minum susu, Anda mungkin mengalami sejumlah gejala, termasuk diare, mual, kram perut, dan kembung. Keluhan ini biasanya terjadi dalam waktu 30 menit setelah mengkonsumsi susu.

Batu empedu

Batu empedu adalah endapan keras yang terbentuk di kantong empedu. Kantung kecil berbentuk buah pir ini berfungsi untuk mengeluarkan empedu untuk pencernaan. Gangguan pencernaan juga bisa terjadi ketika pelepasan empedu terhambat.

Wasir

Wasir adalah peradangan pada pembuluh darah di ujung saluran pencernaan (area anus). Kondisi ini disebut juga dengan wasir atau ambeien. Penyebab gangguan pencernaan antara lain sembelit kronis, diare, kebiasaan mengejan terlalu keras saat buang air besar, dan kurangnya serat dalam makanan sehari-hari.