Cara Memfilter Teman Yang Baik Sehingga Memiliki Lingkungan Yang Positif

Seorang Ayah Kebanyakan Lebih Senang Anak Laki-Lakinya Pintar Berkelahi

Pasti kita semua memiliki teman, kita semua pernah berinteraksi dengan orang. Baik orang itu lebih tua, sebaya dengan kita atau lebih muda. Baik dari ras atau suku yang sama atau berbeda. Pasti kita pernah memiliki interaksi. Entah berbicara, atau sentuhan fisik. Ada yang berteman sampai sekarang, ada yang hanya sekedarnya. Hanya sebatas kenal. Dan secara tidak langsung kita akan merasakan bahwa, orang ini baik atau tidak. Kita akan memiliki insting itu. Semua orang memiliki perasaan, semua orang memiliki insting.

Cara Memfilter Teman Yang Baik Sehingga Memiliki Lingkungan Yang Positif

Yang membedakannya adalah, ada orang yang mengikuti instingnya, melatih, sehingga dia memiliki insting yang kuat. Atau ada orang yang masa bodo. Dia mencoba mengabaikan instingnya, dan berusaha mempercayai apa yang dia lihat langsung. Lebih mengutamakan aksi nyata, daripada perasaan yang ambigu. Tapi sebenarnya penting sekali untuk kita bisa memiliki kepekaan. Memiliki insting, dan kadang saat kita memiliki insting akan sesuatu, tidak masalah untuk ikut insting kita tersebut. Karena dari situ kita akan belajar banyak hal.

Salah satunya dari situ kita akan mendapatkan banyak pelajaran soal manusia. Soal karakter orang. Sehingga kita semakin bisa membedakan dan mengetahui mana orang yang baik dan buruk. Mana orang yang tulus dan munafik. Mana orang yang bisa memberikan pengaruh baik padamu dan mana yang menyesatkanmu. Disitu kita belajar banyak hal. Dan kita akan lebih berhati-hati dalam berteman. Sehingga pada akhirnya kita akan membutuhkan dimana berteman dengan orang-orang yang baik, yang memberikan pengaruh baik dan positif terhadap kita. 

Dan salah satu caranya adalah, banyak bertemu orang, banyak ngobrol dengan orang. Dan saat kita sudah dekat dengan orang tersebut. Dan kedekatan kita semakin intens dengannya. Kita bisa melihat misalnya dalam kurun waktu sebulan kita dekat dengannya, apa yang terjadi pada kita. Apa kita menjadi lebih baik atau lebih buruk. Apa masalah kita mulai terselesaikan atau malah menambah masalah. Dari situ kita bisa mengetahui dia adalah teman yang baik atau buruk.