Walaupun kita telah hidup serta bermukim di masa yang seluruh serba teknologi, seluruh serba efisien. Seluruh serba praktis, semacam kopi praktis, mie praktis, seluruh serba praktis. Alhasil seluruh memudahkan aktivitas banyak orang. Dimana seluruh terbuat, dilahirkan buat memudahkan hidup banyak orang, memudahkan aktivitas banyak orang. Jadi kita dapat lebih irit durasi. Sebab seluruh orang memiliki banyak aktivitas, dikala seorang yang telah mempunyai beberapa kegiatan yang amat padat, ia pastinya mau terdapat sebagian perihal yang dapat dicoba lebih kilat serta gampang. Alhasil dapat mengirit durasi.
Tidak Terdapat Perihal Yang Praktis Seluruh Memerlukan Upaya Pula Pada Akhirnya
Seluruh orang tentu membutuhkan seluruh perihal yang serba praktis. Mau seluruh yang serba kilat. Terlebih banyak orang yang mempunyai aktivitas yang amat padat, mereka menginginkan terdapat sebagian perihal yang dapat praktis. Alhasil mereka dapat mengirit durasi. Alhasil dapat mengoptimalkan durasi mereka. Tetapi ingin seinstan apapun, senantiasa diperlukan upaya disana. Senantiasa diperlukan upaya buat melaksanakan sebagian aktivitas itu. Semacam nya mis praktis. Meski intu telah praktis, tetapi senantiasa memerlukan upaya buat merebusnya dahulu. Demikian juga dengan kopi praktis. Meski telah dihidangkan praktis.
Kita senantiasa menginginkan upaya buat buatnya, kita membutuhkan air panas buat menyeduhnya. Jadi ingin seinstan apapun, kita senantiasa menginginkan upaya disitu. Jadi kita senantiasa butuh beranjak. Disini kita berlatih. Kalau apapun kemauan kita, apapun tujuan kita, ingin kemauan kita sedini apapun, senantiasa itu menginginkan upaya. Jadi janganlah menyesuikan diri kita buat menuntut seluruh serba kilat, praktis. Ingin dilayani lalu menembus. Hingga kita tidak mau menghasilkan upaya. Janganlah sangat termanjakan oleh teknologi.
Sebab banyak orang yang telah termanjakan dengan teknologi, telah termanjakan dengan apa- apa yang serba praktis serta kilat. Alhasil sungkan buat menghasilkan upaya. Serta dikala wajib menghasilkan upaya sedikit saja, rasanya terbebani serta rasanya amat berat. Alhasil yang pergi cumalah keluhkesah. Jadi janganlah jadi orang semacam itu. Perbaiki pola pikir, perbaiki metode berasumsi kita. Alhasil kita dapat memandang lebih jauh serta dapat lebih bijak dalam berlagak.