Sering sekali kita berpikir bahwa orang lain, dan tidak ada orang yang bisa merasakan apa yang kita rasakan sepenuhnya. Mereka tidak akan mengerti apa yang kita rasakan. Sesakit dan sesedih apa yang kita rasakan. Semarah dan sekecewa apa yang kita rasakan orang lain tidak akan bisa merasakan nya persis dengan apa yang kita rasakan. Kita sering berpikir begitu. Sehingga itu yang menjadikan alasan kenapa beberapa orang malas menceritakan apa yang terjadi pada mereka, karena ujung-ujungnya akan dihakimi juga. Dan mereka tidak tahu apa yang jelas kita rasakan.
Tidak Selamanya Orang Tidak Pernah Rasakan Apa Yang Kita Rasa Lalu Dia Tidak Memahami Yang Kita Rasakan
Kadang saat kita sedang penuh banget, sedang sangat mumet, kita berusaha untuk mengeluarkannya. Dan salah satu caranya adalah dengan menceritakan kepada orang yang kita percayai, kita keluarkan semua isi kepala kita. Kita keluarkan semua keresahan kita, sehingga kita bisa menjadi sedikit lebih rileks. Kita bisa menjadi lebih tenang dan lebih merasa aman. Iya kalau orang yang kita percayakan untuk mendengarkan segala keresahan kita, bisa memberikan respon yang sesuai atau memberikan respon yang kita butuh.
Tapi bagaimana rasanya jika orang yang mendengarkan apa yang kita lakukan, mereka malah memberikan beberapa argumen yang malah membuat kita semakin drop. Mereka malah menyalahkan kita akan apa yang terjadi, atau mereka menghakimi kenapa kita melakukan hal tersebut, mereka malah membalikkan kepada kita. Rasanya mungkin cukup menggemaskan. Mereka dengan mudah mengatakan itu, tanpa memikirkan dan mencoba untuk melihat dari sudut pandang kita. Mereka hanya menilai dan memberikan pendapat mereka dari apa yang mereka lihat.
Tapi ada-ada saja orang yang memiliki perasa, orang yang pernah merasakan pengalaman sulit, atau pernah mengalami pengalaman yang kurang lebih sama. Sehingga dia bisa mengerti perasaan kita, bisa merasakan betapa sedih dan kecewa, betapa hancurnya kita di momen itu. Meskipun tidak 100 persen dia merasakan sama. Tapi 70 persen dia merasakan betapa sedih dan kecewanya kita di momen itu.