Memeluk atau mendapatkan pelukan dari orang terdekat memang menjadi momen paling damai. Dalam setiap hubungan, mulai dari suami istri, orang tua dan anak hingga persahabatan, pelukan adalah simbol kedekatan. Apakah Anda salah satu orang yang suka memeluk orang yang Anda cintai ketika sedang sedih? Ada banyak manfaat pelukan bagi kesehatan fisik dan psikis. Rasa tenang dan tenteram hanyalah salah satunya. Simak artikel ini agar Anda bisa lebih sering memeluk pasangan, anak, dan orang tua.
Manfaat pelukan yang mungkin tidak Anda duga
Berikut beberapa manfaat pelukan yang harus Anda ketahui.
Membantu mengurangi stres
Memeluk, termasuk berpelukan, yang bisa mengurangi dari pikiran stres. Saat Anda berpelukan, tubuh Anda menghasilkan suatu hitmon yang gunanya untuk meredakan stress. Memeluk juga dapat mengrcilkan kadar hormon stres pikiran. Ketika kadarnya terlalu tinggi, hormon ini bisa berbahaya bagi penyakit mental dan fisik. Oleh karena itu, memberikan pelukan yang nyata ketika teman dan keluarga Anda berduka dan menunjukkan kepada mereka situasi yang membuat stres akan membantu mereka menjadi tenang, mengurangi kecemasan, dan menghilangkan stres.
Membantu tubuh tetap sehat
Selain menjaga kesehatan jantung, berpelukan juga membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit dan membuat Anda tetap fit secara fisik. Sebuah penelitian menyatakan bahwa berpelukan dapat mengurangi risiko infeksi dan penyakit. Penelitian ini melibatkan orang dewasa melalui kuesioner dan wawancara. Peneliti meneliti dampak pelukan pada responden. Selain itu, responden pernah terpapar virus flu dan dipantau peneliti saat gejala flu terjadi.
Menjaga Kesehatan Jantung
Pelukan juga meningkatkan dan menjaga kesehatan jantung Anda. Ini menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam, yang meneliti hubungan antara sentuhan fisik, seperti pelukan, dan kesehatan jantung.
Dalam penelitian ini, peneliti membagi pasangan responden menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk berpegangan tangan dan berpelukan dengan pasangannya. Sedangkan pasangan kelompok kedua hanya diminta duduk diam atau melakukan kontak fisik.
Hasilnya, ditemukan penurunan tekanan darah dan detak jantung pada kelompok pertama. Seperti yang mungkin Anda ketahui, tekanan darah tinggi dan detak jantung yang cepat berhubungan dengan penyakit jantung.